Selasa, 11 Oktober 2016
OLEH : SOFIAN HADI (PROGRAM KADERISASI ULAMA ANGKATAN X)
CENTRE FOR ISLAMIC AND OCCIDENTAL STUDIES (CIOS)
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR (UNIDA) PONOROGO
RABU, 7 SEPTEMBER 2016
Istilah Paranoid diartikan sebagai penyakit yang ada dalam diri,
penyakit yang timbul karena takut diserang, sedangkan phobia diartikan sebagai
rasa takut pada sesuatu yang bersifat benda.
Paranoid (bahasa Yunani kuno) adalah gangguan mental yang diderita
seseorang yang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Kedua istilah ini sekarang ada dimana-mana, munculnya diawali pasca
perang dunia dua dimana negara Eropa mengimpor pekerja dari negara muslim
Aljazair, Maroko, India dan Turki.
Perbincangan dan maraknya wacana kembali dimulai sejak tahun 80-an
hingga pada tahun 2001 “Drama” pengeboman World Trade Center (WTC) terjadi, Amerika
Serikat memanfaatkan momentum ini dengan menuduh Islam sebagai teroris yang
kemudian dijadikan alat untuk melakukan infasi ke Irak, Afganistan dan negara
muslim lainnya dalam upaya menguasai minyak. Pasca peristiwa WTC 9/11 Islam mulai didiskriminasi, terutama
di Amerika, dimana banyak muslim yang ditangkap dan disiksa tanpa alasan yang
jelas. Ada film yang menjelaskan tentang kejadian ini diantaranya New York dan
My Name is Khan and I am not Terrorist.
Peristiwa WTC 9/11 yang
dijadikan alat untuk memerangi Islam justru mempercepat pertumbuhan muslim
sampai 20 ribu dalam kurun waktu tiga bulan, Islam menjadi agama yang paling
cepat berkembang di Amerika dan Al-Quran menjadi buku yang paling laris. Semua
ini terjadi karena mereka penasaran dengan Islam dan ingin mengetahuinya,
hingga akhirnya setelah tahu Islam yang sebenarnya banyak dari mereka yang masuk
Islam.
Islam paranoid kembali muncul pada September 2005 dimana terjadi penghinaan
terhadap Rasulullah SAW, penembakan imam-imam masjid, larangan puasa di Cina,
pembantaian muslim di Burma Myanmar, pembantaian muslim di Afrika Tengah, muslim
di Prancis dilarang memakai kerudung dan lainnya.
Pertanyaan :
1.(Penambahan) Diskriminasi Islam di Prancis
Apa motivasi pembicara masuk Program Kaderisasi Ulama (PKU) ?
(Andika)
2.Apa ada hubungan adanya isu terorisme di Indonesia dengan Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ? (Zaenal Mustofa)
3.Bagaimana menyatukan media-media Islam yang saling menyerang satu
sama lain? (Fadli)
Jawaban:
1.Untuk membentengi dari pemikiran yang sesat dan untuk dakwah
Islam
2.Ada istilah adanya aparat untuk menangani masalah jadi supaya ada
kerjaan, bisa jadi ungkapan seperti ini benar bahwa teroris adalah isu yang
sengaja dibuat untuk menutupi suatu hal yang lain.
3.Dengan kontrol negara maka media tidak boleh berselisih antar
lembaganya, adanya saling serang antar media karena tidak adanya institusi yang
mengontrol.
Diresume oleh : Zaenal Mustofa /Syariah/PMH 1
Belum ada Komentar untuk "Kajian"
Posting Komentar